Pupuk
hijau adalah pupuk yang terdiri dari daun-daunan yang mudah membusuk
dalam tanah. Daun-daunan dapat langsung dimasukkan ke dalam tanah
sebagai pupuk hijau. Unsur hara yang terdapat pupuk hijau misalnya: N,
P, K, dan unsur lainnya. Contoh pupuk hijau yang mudah didapat adalah
sisa hasil pertanian. Sisa hasil pertanian banyak mengandung unsur-unsur
yang dibutuhkan tanaman. Pengembalian sisa tanaman diperlukan untuk
mengembalikan unsur-unsur yang diambil tanaman unutk pertumbuhannya
kembali lagi ke lahan pertanian. Upaya ini untuk menjaga kesuburan
tanah.
Pengembalian
sisa tanaman perlu memperhatikan agar proses peruraian bahan organik
tidak mengganggu tanaman musim tanam berikutnya. Penanaman tanaman
sebaiknya menunggu proses peruraian sempurna. Pada saat proses peruraian
bahan organik jika terdapat tanaman bisa menyebabkan tanaman sakit.
Perlu diperhatikan agar proses peruraian bahan organik tidak mengganggu
kesehatan tanaman. Proses peruraian bahan organik tergantung jenis bahan/sisa tanaman.
a. Tanaman Legum
Pupuk
hijau dapat juga ditanam pada waktu sela antar waktu tanam. Contoh
tanaman pupuk hijau adalah tanaman kacang-kacangan. Tanaman
kacang-kacangan biasanya mempunyai bintil akar. Dalam bintil akar
tersebut hidup bakteri yang dapat menambat N2 dari
udara yang diperlukan tanaman. Karena itu, bintil akar dapat disebut
sebagai “pabrik” pupuk nitrogen alami. Contoh tanaman ini adalah: kacang
tanah, kedelai, kacang hijau, dll. Sebagai contoh, tanaman kedelai
dapat menambat nitrogen antara 60-168 kg/ha/tahun; kacang tanah
72-142/ha/tahun.
Tanaman
legum atau kacang-kacangan mengandung nitrogen lebih tinggi
dibandingkan dengan tanaman non-legum. Daun tanaman legum dapat
digunakan sebagai pupuk hijau atau diproses menjadi kompos. Daun tanaman
legum sebagai pupuk hijau dapat digunakan secara langsung. Selain
daunnya dapat digunakan sebagai pupuk hijau atau bahan kompos tanaman
legum juga dapat mengikat nitrogen dari udara. Bintil-bintil akar dari
tanaman legum mempunyai kandungan nitrogen yang cukup tinggi. Di dalam
bintil akar ini hidup bakteri yang mampu menambat N2 dari udara. Karenanya bintil akar pada tanaman legum dapat dipandang sebagai “pabrik” nitrogen (kalau pupuk kimia urea) alami.
Pemanfaatan
waktu sela bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman pupuk hijau.
Pemanfaatan waktu sela untuk tanaman pupuk hijau lebih baik jika
mempertimbangkan sfiat tanaman sebagai berikut:
- tanaman lokal, sehingga murah dan mudah didapat
- cepat berkembang biak dan mengandung unsur hara tinggi
- mudah tumbuh
- berupa tanaman semusim dan tidak berkayu serta tumbuh subur
- bisa tumbuh pada lahan yang ada tanpa persiapan lahan. Ditanam dengan cara ditugal atau disebar
- tanaman tahan terhadap naungan atau tahan terhadap kekeringan
- mampu menutup tanah dengan baik dan bisa melilit/merambat pada batang/tanggul sisa tanaman di lahan
- mudah dibenamkan dalam tanah
Dengan
kemampuannya menambat nitrogen dari udara tersebut tanaman legum
menjadi sumber unsur hara nitrogen bagi ekosistem tanah. Keunggulan
lainnya adalah mudah terurai di dalam tanah sehingga mempercepat
penyiapan unsur hara bagi tanaman. Conoth legum adalah pupuk hijau
lainnya seperti: orok-orok, lamtoro, turi, dadap, sengon laut,
crolataria, gamal, kacang tunggak, kacang buncis dll.
b. Jerami
Jerami
pada tanaman padi banyak sekali mengandung unsur nitrogen. Jerami padi
merupakan sumber pupuk organik yang tersedia langsung di lahan
pertanian. Mengembalikan jerami ke lahan tanaman adalah sama dengan
memberikan pupuk ke dalam tanah. Dalam jerami mengandung banyak sekali
unusr nitrogen karena sepertiga unsur nitrogen yang terserap tanaman
padi tertinggal pada jerami. Ada berbagai macam cara dalam menangani
jerami padi. Pertama jerami langsung ditebarkan ke atas lahan kemudian
dibajak sehingga jerami bercampur dengan tanah. Atau mengolahnya dahulu
menjadi kompos. Dalam jerami setiap 1,5 ton atau setara dengan 1 ton
gabah kering mengandung 9 kg nitrogen, 2 kg Pospor, 25 kg
Silikat, 6 kg Calsium, dan 2 kg Magnesium.Penggunaan jerami selain untuk
dikembalikan ke dalam tanah sangat merugikan.
Pembakaran
jerami tidak adalah sesuatu yang tidak benar. Pembakaran jerami
menyebabkan hilangnya 93% unsur nitrogen dan kalium sebesar 20%. Jika
jerami ditimbun di pinggir sawah menyebabkan proses penguraian menjadi
lambat. Cairan yang dikeluarkan timbunan jerami akan mematikan tanaman
di sekitarnya. Timbunan jerami juga dapat menjadi sarang tikus. Dengan
mengembalikan jerami akan mengembalikan unsur pospor, besi, dan juga
sulfur dan seng.
Cara pengembalian jerami ke lahan adalah dengan membenamkan pada
lahan pertanian satu bulan menjelang tanam. Hal ini unutk mneghindari
proses peruraian jerami mengganggu pertumbuhan tanaman. Dengan
pembenaman jerami ketersediaan unsur hara dalam tanah akan mneingkat.
Namun ada beberapa kendala yang dihadapi dalam memproses jerami menjadi
pupuk ini.
1. penyebaran jerami memerlukan tenaga
2. menyulitkan pengolahan
3. dapat terjadi, jerami menjadi sarang serangga
Untuk
mengatasi tenaga kerja karenanya dapat dilakukan penyebaran jerami
secara langsung ke atas lahan tanaman. Dan mendiamkannya selama 1 minggu
agar jerami menjadi busuk. Tetapi cara ini mengurangi kandungan unusr
hara dalam jerami.
c. Sekam padi
Sekam
padi dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah dan menambah
unusr hara tanah. Penggunaan sekam padi juga akan memperbaiki sifat
fisik tanah dengan mengurangi kepadatan tanah. Adanya sekam padi
memperluas ketersediaan lengas tanah. Pembenaman sekam secara tidak
langsung juga memperbaiki sifat fisik tanah.
d. Azolla
Azolla
merupakan jenis tanaman pakuan yang hidup pada lingkungan perairan dan
mempunyai sebaran yang luas. Seperti tanaman legum, tanaman azolla mampu
mengikat N2 dari
udara. Azolla relatif toleran terhadap kondisi tanah yang asam,
sehingga pengembangan azolla tidak memerlukan perlakukan khusus. Azolla
merupakan jenis tanaman air yang banyak tumbuh di sawah yang tergenang.
Azolla dapat dikembangbiakkan di sebagian petak sawah sebelum ditanami.
Karena perkembangan azolla yang cepat ia dapat segera memenuhi seluruh
lahan sawah. Azolla mampu berkembang mencapai 100 kali dalam waktu 15
s/d 20 hari.
Azolla
dapat digunakan dengan membenamkannya secara langsung ke dalam tanah.
Hal ini disebabkan karena azolla mudah terurai atau terdekomposisi.
Bahkan azolla dapat digunakan sesudah masa tanam. Pembenaman azolla akan
meningkatkan bahan organik tanah. 5 ton azolla setara dengan nitrogen
seberat 30 kg. Karenanya kebutuhan nitrogen untuk tanaman padi dapat
digantikan dengan pemanfaatan azolla.
Keunggulan lain dari azolla adalah kemampuannya menekan pertumbuhan gulma air dan
dapat dibudidayakan bersama dengan tanaman padi. Dengan perkembangannya
yang cepat azolla menekan pertumbuhan gulma sehingga menekan biaya
penyiangan tanaman padi. Namun yang menjadi kendala adalah kebutuhan air
untuk pertumbuhan tanaman azolla. Jika masalah air dapat terpenuhi,
maka budidaya tanaman azolla tidak menjadi masalah. Sebab tanaman azolla
perlu genangan air.